ImageKakak Adik Lansia Duafa Berjuang Hidup Tanpa Suami...
Image

Kakak Adik Lansia Duafa Berjuang Hidup Tanpa Suami

Rp 285.466 dan masih terus dikumpulkan
6 Donatur sudah berakhir

Penggalang Dana

Image

Sama-sama ditinggal wafat suaminya, Mbah Kaliyem dan Mbah Ponijah Pernah 3 hari menahan lapar karena tidak memiliki uang, sampai akhirnya ada tetangga yang membantu mengirimkan makanan untuk mereka.

Kalau memang ada dan dapat rezeki itu ya Alhamdulillah, semuanya sudah ada yang atur. Kita sebagai manusia hanya bisa berjuang dan bersyukur. Ujar mbah Ponijah

Mbah Kaliyem (70) dan Mbah Ponijah (75) adalah lansia bersaudara yang kini hidup berdua bersama untuk bertahan hidup. Suami mereka sudah sama sama meninggal, sedangkan anak-anak mereka sudah berkeluarga dan tinggal jauh.

Karena kondisi ekonomi anak-anaknya pun pas-pasan, maka Mbah kaliyem dan Mbah Ponijah bahu membahu bekerja keras untuk bertahan hidup. Mbah Kaliyem menjadi pedagang bunga nyekar, sedangkan Mbah Ponijah menjadi tukang bersih makam.

Sudah 40 tahun, Mbah Kaliyem berjualan bunga di jalan tugu. Pendapatan mbah Kaliyem tidak menentu kadang habis kadang tidak habis. Jika sedang musim nyekar, maka dagangannya akan habis dengan cepat, namun jika hari hari biasa, ia bisa tidak mendapatkan uang sepeserpun.

Meskipun jualannya seringkali tidak lancar, namun mbah Kaliyem masih sempat-sempatnya berbagi dengan sesama temannya. Mbah Kaliyem sering berbagi makanan untuk 3 temannya sesama penjual bunga. Mereka biasa makan bersama di samping lapaknya.

Berbeda dengan sang adik, pekerjaan mbah Ponijah sebagai pembersih makam lebih tidak tentu lagi. Penghasilannya ditentukan jumlah banyak yang berziarah dan keikhlasan mereka memberikan uang. Tak ada tarif tertentu yang diberikan Mbah Ponijah untuk membersihkan 1 makam.

Mbah baru bisa mendapatkan uang yang cukup banyak di hari-hari tertentu, seperti hari minggu atau hari-hari besar lainnya.

Kondisi Mbah Ponijah sudah jauh lebih sepuh. Ia bahkan harus menggunakan tongkat untuk bisa berjalan. Matanya pun sering terasa sakit. Namun simbah belum sempat memeriksakannya ke dokter karena tak punya uang

Di situasi yang serba sulit ini, membuat kondisi kakak beradik lansia ini harus bekerja lebih keras lagi. Padahal tubuh mereka sudah sangat renta, namun jika tidak bekerja, maka mereka tidak bisa makan.

Masa tersulit adalah di pandemi ini. Mereka pernah sempat tidak punya uang hingga harus menahan lapar sampai 3 hari. Beruntung ada tetangga yang berbaik hati mengirimkan makanan saat tahu mereka sudah tidak makan selama itu.

Waktu itu rasanya simbah udah lemesss… banget, mau minta tolong kok ya ga enak ngerepotin orang. Kerja juga ga dapet dapet uang. Alhamdulilah, ada tetangga ngrimin makanan” Cerita Mbah Kaliyem.

---

Sahabat, begitu kerasnya perjuangan Mbah Kaliyem dan Mbah Ponijah untuk bisa makan hari ini. Disaat kita bisa makan dengan layak, ada banyak lansia dhuafa disana yang sedang menahan lapar.

Mari bantu Mbah Kaliyem dan Mbah Ponijah hidup kayak, bisa makan, dan bahagia di hari tua dengan cara:

  1. Klik tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran
  • December, 5 2023

    Campaign is published

Orang Baik8 bulan yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 25.059
Orang Baik8 bulan yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 100.032
Orang Baik8 bulan yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 25.036
Orang Baik8 bulan yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 10.181
Dosi8 bulan yang lalu
Berdonasi sebesar Rp 100.081

Doa-doa orang baik (3)

Orang Baik8 bulan yang lalu
Semoga makin banyak yg bantu
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Orang Baik8 bulan yang lalu
Sehat” yaa mbah
Image
Aaminn-kan doa ini
+1
Orang Baik8 bulan yang lalu
Mohon doanya semoga saya beserta keluarga senantiasa Allah karuniai kesehatan, umur panjang, rezeki barokah & keselamatan dunia akhirat.
Image
1 Aaminn
+1
Bagikan melalui:
✕ Close